Kisah Lelang Peci Bung Karno

Cerita lelang Peci Bung Karno ini udah banyak banget yang bahas, tapi karena ini juga termasuk sejarah Indonesia yang harus diketahui dan tentu saja harus dijaga. Cerita ini diambil dari buku Suatu hari jelang lebaran,Suka Duka Fatmawati Sukarno karya Kadjat Adra'i. 

Dibawah ini cerita mengenai lelang Peci Bung Karno.

Bung Karno menjumpai Ruslan Abdulgani , yang akrab disapa Cak Rus, untuk berutang uang.

“Cak, tilpuno Anang Tayib. Kondo-o nek aku gak duwe duwik (Cak, teleponkan Anang Tayib. Kasih tau aku tak punya uang),” kata Bung Karno.

Anang adalah keponakan Ruslan, tinggal di Gresik, dan merupakan pengusaha peci Kuda Mas yang sering dipakai Bung Karno kala itu.

“Beri aku satu peci bekasmu, akan dilelang,” kata Ruslan.

Awalnya Bung Karno agak ragu pada ide Ruslan itu. Tapi Bung Karno mau menyerahkan peci yang telah dipakainya. Ruslan kemudian menyerahkan peci itu kepada Anang.

Ruslan kemudian kaget lantaran ternyata jumlah peminat lelang peci Bung Karno begitu ramainya, yang rata-rata pengusaha asal Gresik dan Surabaya.

Ruslan lebih terkejut lagi ketika mengetahui ternyata keponakannya itu melelang tiga peci sekaligus.

“Saudara-saudara. Sebenarnya hanya satu peci yang pernah dipakai Bung Karno. Tetapi saya tidak tahu lagi mana yang asli. Yang penting ikhlas atau tidak?” kata Anang.

“Ikhlas!” seru para peserta lelang.

Dalam waktu singkat berhasil terkumpul uang sebesar sepuluh juta rupiah. Tentunya jumlah yang besar pada masa itu. Semua uang itu segera diserahkan Anang kepada Ruslan.

“Asline rak siji se (Yang asli kan satu),” kata Ruslan.

“Ya. Sebenarnya dua peci lainnya akan saya berikan untuk Bung Karno,” kata Anang.

“Tapi kedua peci itu jelek ya?” sela Ruslan.

“Memang sengaja saya buat jelek. Saya ludahi, saya basahi, saya kasih minyak, supaya kelihatan bekas dipakai,” jawab Anang.

“Kurang ajar kamu, Nang. Kamu menipu banyak orang,” sahut Ruslan terkesiap.

Tapi Anang punya argumen atas tuduhan itu. Menuruthya bila hal itu tidak dilakukan, mana mungkin bisa diperoleh  uang hasil lelang sebanyak itu.

Ruslan pun akhirnya menyerahkan semua uang hasil lelang kepada Bung Karno.

“Cak, kok banyak banget uangnya?” kata Bung Karno kaget.

Ruslan menceritakan bagaimana cara Anang menggandakan peci.

“Kurang ajar Anang. Kalau begitu yang berdosa aku atau Anang?” tanya Bung Karno.

“Anang,” jawab Ruslan.

Lalu Ruslan menanyakan akan diapakan uang sebanyak itu.

“Untuk zakat fitrahku. Bawalah semua uang ini ke makam Sunan Giri. Bagikan untuk orang melarat di sana,” kata Bung Karno.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti Rasi Bintang / Zodiak

Sejarah Unik Republik Indonesia

Prifil Soekarno / Bung Karno